Review Aplikasi Jadwal Shift Staf:
Deputy

Pencatatan waktu yang praktis dan penjadwalan otomatis dengan bantuan AI yang mematuhi aturan istirahat. Namun, gangguan teknis dan bug-nya mengurangi kualitas pengalaman pengguna.

Written by Asim Qureshi
Oleh Asim Qureshi, CEO Jibble
Sebagai CEO perusahaan software pelacakan waktu, saya perlu tahu apa yang dilakukan oleh kompetitor. Artinya, saya sering melakukan penelitian tentang ini atau mencoba produk kompetitor... dan ini adalah bagian pekerjaan sehari-hari. Di sini, saya akan membagikan temuan dari penelitian tersebut. Saya juga akan memberikan penghargaan pada kompetitor yang layak mendapatkannya. Tentunya, saya akan memberikan pandangan jujur juga terkait produk yang sebaiknya dihindari. Inilah review dari saya. Dalam review ini, saya berusaha untuk jujur, adil, dan memberikan wawasan berguna.

Review Mencakup:

Gambaran Umum

Deputy adalah solusi pelacakan waktu dan peningkatan produktivitas berbasis cloud. Software ini dikembangkan dan dipresentasikan oleh Deputechnologies. 

Solusi ini dipasarkan sebagai asisten kedua yang andal dengan misi Simplify Shift Work™ dan visi Thriving workplaces in every community™. Visi misi ini mungkin terlihat seperti harapan yang tinggi, namun mencapainya bisa jadi suatu hal luar biasa.

Dalam review ini, saya akan membantu Anda menilai apakah Deputy berhasil mencapai visi misi itu.

Selain pelacakan waktu, Deputy juga dirancang sebagai solusi serba ada untuk berbagai kebutuhan bisnis. 

Beberapa fungsinya mencakup penjadwalan shift, penugasan proyek dan tugas, perhitungan jam kerja, pemantauan kinerja, komunikasi tim, dan manajemen istirahat sesuai dengan UU ketenagakerjaan.

Solusi itu membantu bisnis menyederhanakan pekerjaan administratif. Dengan begitu, bisnis dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang biasanya dialokasikan untuk proses tersebut.

Lalu, pelaku bisnis bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Pada akhirnya, ini mendukung pertumbuhan dan menghasilkan output berkualitas tinggi. 

Lebih lanjut, Deputy bisa diakses dengan mudah melalui desktop, perangkat seluler, dan kios. Alhasil, pekerjaan dapat dilakukan kapan saja, baik dari rumah, kantor, hingga di lokasi lapangan atau perjalanan jauh.

Selain itu, Deputy juga mengklaim bahwa software-nya memiliki skor pengguna tertinggi secara keseluruhan untuk estimasi ROI, kemudahan dan kejelasan pengaturan, serta implementasinya.

Beberapa hal yang membuat Deputy unggul adalah fitur pengenalan wajah tanpa sentuh untuk mencatat jam kerja dan verifikasi timesheet (lembar absensi)

Software ini juga dilengkapi timesheet digital yang akurat dan real-time dengan perhitungan gaji otomatis, serta stempel lokasi GPS maupun geofencing (pembatasan wilayah).

Ada juga pelaporan dinamis yang dapat ditindaklanjuti untuk meninjau dan membandingkan jam kerja dan keuntungan. 

Fiturnya juga dilengkapi untuk kepatuhan istirahat sesuai UU ketenagakerjaan. Alat ini bahkan juga bisa memudahkan penggajian dengan integrasi pihak ketiga.

Saya juga cukup terkesan dengan alat penjadwalannya, fitur keterlibatan karyawan yang dipikirkan dengan matang, dan konsep umpan berita komunikasi terpusat untuk memastikan semua orang tetap terhubung di satu tempat.

Meski begitu, Deputy juga memiliki keterbatasannya sendiri. Karena telah berjanji untuk mengulas software ini dengan detail, saya akan membahas kekurangannya juga.

Kekurangan pertama adalah terkadang aplikasinya bermasalah dan lambat. Terkadang, ada juga jeda yang signifikan dalam menangkap, memulai, dan mengakhiri shift.

Selain itu, menyalin dan menempelkan jadwal bisa merepotkan ketika software menimpa preferensi pengguna dengan opsi yang telah diprogram sebelumnya. 

Bisnis dengan operasi besar dan multi-lokasi juga mungkin mengalami kesulitan dalam pelacakan GPS. Lalu, aplikasi mobile-nya juga punya fungsionalitas terbatas, terutama untuk Android.

Bukan hanya itu, fitur HR-nya juga terbatas. Lalu, antarmukanya juga menawarkan dukungan bahasa non-Inggris yang sangat terbatas.

Sebelum membuat kesimpulan, rasanya akan lebih adil untuk melihat lebih dekat apa yang ditawarkan Deputy. Jadi, tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai!

Tampilan dasbor karyawan (review aplikasi jadwal shift: deputy)

Apa yang Disukai Pengguna Tentang Deputy?

  • Pengenalan wajah 
  • Perhitungan gaji otomatis
  • Pelacakan GPS dan geofencing (pembatasan wilayah)
  • Laporan mendalam
  • Alat penjadwalan yang kuat
  • Keterlibatan karyawan dinamis
  • Umpan berita komunikasi terpusat

Apa yang Tidak Disukai Pengguna Tentang Deputy?

  • Glitch dan software terkadang lambat
  • Kurangnya fungsionalitas di aplikasi Android
  • Kesulitan GPS untuk bisnis dengan operasi besar dan multi-lokasi
  • Fungsi HR yang terbatas
  • Bahasa non-Inggris yang terbatas di antarmuka

Paket Harga Apa yang Ditawarkan Deputy?

Deputy memiliki lima varian paket berbayar, masing-masing dengan target tertentu. Deputy juga menawarkan periode uji coba gratis dan diskon. Mari kita lihat lebih dekat:

Deputy Scheduling Plan

Deputy Scheduling Plan dirancang untuk bisnis yang memerlukan cara lebih baik untuk membuat dan mengelola jadwal serta berkomunikasi dengan tim mereka.

Dengan biaya $3,5/pengguna/bulan, bisnis mendapatkan shift tak terbatas tiap bulannya. Pengguna juga akan dapatkan akses ke fitur penjadwalan karyawan, penjadwalan otomatis, integrasi POS, manajemen cuti (PTO). 

Mereka juga mendapatkan umpan berita, penugasan tugas, API terbuka, dasbor, perencanaan istirahat makan dan istirahat, perencanaan permintaan, serta notifikasi SMS maupun email.

Ada juga manajemen ketersediaan karyawan, pertukaran shift dan pencarian pengganti, templat jadwal, serta dukungan email 24/7.

Deputy Time and Attendance Plan

Deputy Time and Attendance Plan ditujukan untuk bisnis yang perlu melacak kehadiran dan mengekspor timesheet (lembar absensi) secara mulus ke penggajian.

Dengan $3,5/pengguna/bulan, paket ini memberi bisnis akses ke fitur seperti timesheet (lembar absensi) tak terbatas tiap bulannya. Ini juga dilengkapi integrasi penggajian dan POS, serta manajemen cuti (PTO). 

Mereka juga mendapatkan umpan berita, penugasan tugas, API terbuka, serta dasbor, pemantauan kinerja dan pencatatan. 

Ada juga pencatat waktu dengan pengenalan biometrik serta geolokasi, kolom timesheet (lembar absensi) kustom, serta dukungan email 24/7.

Deputy Premium Plan

Deputy Premium Plan mencakup penjadwalan serta pencatatan waktu dan Kehadiran. Ini juga dilengkapi dengan fitur pelaporan.

Dengan harga $4,9/pengguna/bulan untuk langganan bulanan, atau $4,2 jika ditagih tahunan, paket ini mencakup semua fitur dari Deputy Time and Attendance Plan, ditambah pelaporan dan fitur keterlibatan karyawan Shift Pulse™.

Deputy Flexi Weekly Plan

Deputy Flexi Weekly Plan dirancang untuk bisnis musiman yang memerlukan semua fitur dari Premium Plan beserta fleksibilitas guna membayar hanya $2,5/pengguna aktif tiap minggu, serta $0,5/pengguna tidak aktif tiap minggu, dengan penagihan bulanan.

Deputy Enterprise Plan

Deputy Enterprise Plan ditujukan untuk organisasi dengan lebih dari 250 anggota dan kebutuhan konfigurasi kustom yang kompleks.

Paket ini mencakup semua fitur dari Premium Plan, ditambah SSO (single sign-on), perencanaan permintaan lanjutan, serta pelaporan dan analitik canggih.

Ada juga kustomisasi perjanjian perusahaan, implementasi, peran dan otorisasi, struktur organisasi, dukungan khusus perusahaan, prosedur tingkat lokasi dan departemen, serta matriks pelatihan. 

Harga untuk paket ini bersifat kustom, dan calon pengguna harus menghubungi Deputy langsung untuk mendapatkan penawaran.

Uji Coba Gratis dan Diskon

Deputy tidak memiliki paket gratis, namun menyediakan periode uji coba tanpa biaya yang cukup panjang hingga 31 hari. Ini bertujuan untuk membantu pengguna memutuskan apakah software ini sesuai untuk perusahaan mereka. 

Selama periode ini, bisnis dapat mencoba semua fitur secara gratis. Lalu, pendaftarannya hanya memerlukan beberapa menit. 

Pengguna tidak akan diminta memberikan informasi kartu kredit. Selain itu, dukungan 24/7 tersedia.

Jika entitas yang mendaftar adalah lembaga amal atau organisasi nirlaba, mereka dapat menerima diskon kustom berdasarkan kualifikasi mereka. 

Diskon ini ditinjau dan diputuskan secara kasus per kasus oleh Deputy. Untuk mengajukan diskon lembaga amal atau nirlaba, calon pengguna harus memilih ‘Charity’ sebagai industri mereka saat mendaftar.

Fitur Unggulan Apa yang Dimiliki Deputy?

1. Pelacak Waktu dan Kehadiran Real-Time Deputy

Deputy mampu mencatat jam kerja dan kehadiran dengan akurat menggunakan sistem presensi karyawannya. Dengan opsi absen masuk/keluar (clock-in/out), pelacakan waktu jadi lebih sederhana.

Salah satu opsi yang disediakannya adalah pengenalan wajah tanpa sentuhan di mode kiosnya. Lalu, ada juga opsi menggunakan PIN di perangkat bersama, melalui situs Deputy di browser, langsung dari ponsel, atau bahkan smart watch.

Jika opsi di atas masih kurang praktis bagi pengguna dengan kondisi kerja ekstrem, absen masuk/keluar bisa dilakukan melalui SMS dari ponsel non-smartphone.

Di lingkungan kantor, cara terbaik untuk absen masuk/keluar adalah melalui situs Deputy menggunakan Google Chrome. Pengguna cukup mengunjungi situs, memasukkan email dan kata sandi, navigasi ke tab ‘Me,’ dan klik tombol ‘start shift.’ 

Begitu langkah di atas dilakukan, timer akan berjalan, dan setelah selesai, pengguna bisa kembali ke tab dan klik tombol ‘end shift.’ Mudah, bukan?

Tab ‘Me’ di situs Deputy juga menampilkan informasi penting tentang shift pengguna. Informasinya mencakup jadwal mulai dan akhir shift, tugas, lokasi, serta jumlah shift dan jam kerja dalam minggu berjalan. 

Tab ini tersebut juga berfungsi sebagai dasbor di mana pengguna bisa melihat tugas yang membutuhkan perhatian atau persetujuan.

Jika bekerja di lapangan, cara terbaik untuk mencatat kehadiran dan melacak jam kerja adalah melalui ‘Deputy Kiosk.’ Kios ini bisa dipasang oleh administrator sistem di setiap lokasi kerja, menggunakan iPad atau tablet Android. 

Untuk login, pengguna bisa memilih nama mereka dari sisi kiri layar dan memasukkan PIN kios yang diberikan. 

Sistem kemudian akan mengambil foto mereka untuk verifikasi timesheet (lembar absensi). Timesheet ini dapat diperiksa manajer untuk memastikan absen masuk dilakukan orang yang tepat.

Setelah itu, mereka bisa klik tombol ‘log-out’ di sudut kiri bawah layar agar tidak ada yang bisa mengakhiri shift mereka lebih awal atau melihat penugasan pekerjaan. 

Saat shift selesai, mereka bisa mengikuti prosedur yang sama untuk absen keluar. Lalu, mereka juga bisa kembali klik tombol ‘log-out’ untuk mengamankan akun mereka.

Sebagai alternatif, administrator sistem juga bisa memasang absen masuk tanpa sentuhan di kios yang diaktifkan dengan perintah suara. Ini berguna untuk mengurangi kekhawatiran tentang penularan patogen melalui kontak.

Fitur tersebut sangat membantu di dunia pasca pandemi, terutama di industri kesehatan seperti rumah sakit dan klinik. 

Dengan fitur itu, pengguna hanya perlu mendekat ke kios, berdiri diam, dan tersenyum ke kamera agar Deputy dapat memindai wajah dan mencocokkannya dengan foto profil di sistem.

Lalu, pengguna bisa menggunakan perintah suara seperti ‘start shift,’ ‘end shift,’ ‘start break,’ dan ‘end break’ untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

Saat bekerja jarak jauh, di lapangan, atau dalam perjalanan, pengguna dapat melakukan absen masuk/keluar menggunakan aplikasi Android, iOS, dan Apple Watch. 

Untuk memulai shift di ponsel, pengguna cukup membuka aplikasi Deputy, klik tombol ‘start shift’ di area dari ‘home tab.’ Lalu, mereka bisa tinjau detail shift di halaman shift yang muncul.

Kemudian, mereka bisa berikan komentar opsional untuk manajer, dan klik tombol ‘start shift’ di bagian bawah layar. 

Di Apple Watch, pengguna hanya perlu membuka aplikasi Deputy dan klik tombol ‘start shift.’ Jika pakai Apple Watch, pastikan pengguna sudah login di aplikasi Deputy di iPhone yang terhubung.

Pengguna juga bisa memulai dan mengakhiri istirahat menggunakan perangkat seluler atau Apple Watch. Mereka hanya perlu membuka aplikasi Deputy, klik ‘start break’ untuk memulai, dan klik ’end break’ untuk kembali bekerja. 

Saat shift selesai, pengguna cukup membuka aplikasi dan klik ‘end shift.’

Terkadang, opsi absen masuk/keluar tersebut tidak bisa dipakai, misalnya, dalam kondisi ekstrem, saat koneksi internet terputus, atau ketika pengguna tidak memiliki akses ke perangkat yang terhubung ke internet.

Tetapi, Deputy tetap menyediakan cara untuk melakukan absen masuk (clock-in), absen keluar (clock-out), dan mencatat istirahat. 

Selain notifikasi dalam aplikasi dan email, sistem juga mengirim pesan SMS berisi informasi shift untuk minggu berjalan kepada karyawan. 

Pada waktu shift yang dijadwalkan, mereka bisa membalas ‘start shift’ ke pesan tersebut, atau ‘start shift nama_departemen’ jika memulai shift yang tidak dijadwalkan. 

Untuk memulai dan mengakhiri istirahat, mereka hanya perlu mengirim pesan ‘break shift.’ Lalu, saat hari kerja selesai, mereka bisa mengirim ‘stop shift’ untuk absen keluar (clock-out). 

Jika lupa mencatat istirahat selama hari kerja, mereka bisa melakukannya di akhir hari dengan mengirim ‘stop shift x,’ di mana x adalah jumlah menit istirahat yang diambil.

Dengan berbagai cara untuk absen masuk, pengguna bisa mencatat kehadiran mereka dengan mudah. Mereka juga bisa menangkap setiap menit dari waktu kerja agar dibayar dengan adil.

Dari sisi admin, kehadiran dan akuntabilitas dijamin dengan penggunaan stempel lokasi GPS untuk memastikan karyawan absen masuk di lokasi yang benar.

Atau, lebih ketat lagi, admin bisa pakai geofencing (pembatasan wilayah) untuk memastikan bahwa hanya karyawan di dalam perimeter virtual dalam sekitar lokasi kerja yang bisa melakukan absen masuk. 

Apabila ini diterapkan bersama dengan pengenalan wajah, penitipan absen atau manipulasi jam kerja benar-benar bisa dicegah.

Sistem presensi juga menampilkan kehadiran karyawan secara real-time. Ini menunjukkan siapa yang hadir, terlambat, bertugas, dan sedang istirahat. 

Visibilitas tersebut mempermudah manajer untuk meninjau dan memantau ketersediaan. Apabila diperlukan, shift kosong bisa diisi hanya dengan beberapa klik.

Namun, pengalaman absen masuk/keluar terkadang mengalami gangguan dan lambat. Ada juga kelambatan yang mengganggu saat memulai dan mengakhiri shift serta istirahat.

Hal tersebut tentu dapat memengaruhi waktu produktif. Meski bukan masalah besar di awal, hal ini bisa menumpuk dan menjadi masalah seiring waktu.

Maka dari itu, masalah tersebut perlu jadi bahan pertimbangan saat memutuskan menggunakan Deputy untuk bisnis Anda.

Layar yang menampilkan daftar karyawan & timesheet mereka (review deputy)

2. Penjadwalan Otomatis Deputy 

Deputy menawarkan penjadwalan otomatis canggih yang didukung oleh AI. Fitur ini menghilangkan kebutuhan untuk membuat jadwal shift secara manual. 

Fitur bertenaga AI ini membuat jadwal berdasarkan analitik data dari berbagai sinyal permintaan seperti penjualan, lalu lintas pejalan kaki, musim, acara, dan lainnya. 

Hal yang saya sukai dari fitur ini adalah fakta bahwa fiturnya mampu menghilangkan dugaan dan kerumitan dalam penjadwalan. Ini juga memastikan bahwa jadwal dioptimalkan dengan pekerja paling sesuai di setiap shift.

Pengguna dapat menentukan parameter dan pertimbangan yang harus diikuti oleh fitur penjadwalan otomatis. Contohnya perkiraan tenaga kerja yang akurat untuk prioritas seperti biaya dan kesetaraan shift.

Atau, pengguna bahkan bisa mencocokkan preferensi untuk membuat susunan jadwal yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis. Durasi shift, waktu mulai, dan preferensi lainnya juga dapat dimasukkan untuk memastikan karyawan tetap puas dan produktif. 

Semua pertimbangan tersebut dapat ditetapkan saat pengaturan awal dan kemudian tercermin dalam struktur jadwal khusus hanya dengan sekali klik menggunakan fitur ‘Auto-Fill.’

Hal terbaiknya, fitur penjadwalan otomatis Deputy juga mempertimbangkan kepatuhan hukum terkait upah dan jam kerja. Alhasil, pengusaha memiliki perlindungan otomatis terhadap pelanggaran hukum yang bisa membahayakan bisnis.

Meskipun desain dan tujuan dari fitur ini bagus, ada beberapa masalah dalam penerapannya di dunia nyata. Salah satunya, sistem ini selalu cenderung menggantikan preferensi pengguna dengan opsi yang sudah diprogram. 

Sistem tidak mampu mengingat jam yang ditetapkan oleh pengguna, dan jika berbeda dengan parameter dari opsi bawaan, pengguna tidak dapat berbuat banyak. 

Hal itu membuat proses menyalin dan menempel jadwal menjadi cukup menjengkelkan. Pada akhirnya, ini malah membuang waktu admin daripada menghematnya.

Selain itu, ada juga kelambatan yang cukup signifikan dalam mengambil shift

Mungkin ini hanya gangguan kecil bagi sebagian besar orang, tetapi bisa sangat berarti saat beberapa karyawan mencoba mengambil shift yang sesuai dengan ketersediaan mereka.

Saya rasa mereka yang tidak kebagian shift akan menghargai jika fitur pengambilan shift ini lebih responsif! 

Namun di luar itu, ketidakresponsifan semacam ini bisa menumpuk dan akhirnya berkontribusi pada pengalaman pengguna yang negatif. Artinya, waktu akan terbuang hanya untuk menunggu fitur berfungsi.

Bagian lain yang perlu ditingkatkan dari rangkaian fitur ini adalah kemudahan penggunaan di perangkat seluler dan tablet. Hal ini tidak memberikan pengalaman yang sama seperti di desktop. 

Karena AI perlu “dilatih” untuk “belajar”, penjadwal otomatis juga mungkin memerlukan sedikit waktu untuk berfungsi secara optimal.

Menampilkan layar penjadwalan otomatis untuk tim

3. Kepatuhan pada UU Ketenagakerjaan terkait Istirahat

Istirahat adalah bagian penting dari hari kerja. Pasalnya, ini memberikan waktu bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan beristirahat sehingga dapat bekerja dengan performa maksimal selama jam kerja aktif. 

Istirahat untuk makan dan yang diwajibkan dilindungi oleh undang-undang, dan durasi serta frekuensinya diatur oleh hukum ketenagakerjaan. 

Untuk aspek penting dalam pekerjaan ini, Deputy memastikan kepatuhan pada UU ketenagakerjaan di US terkait istirahat guna menghindari pelanggaran yang berpotensi merugikan.

Deputy memiliki fitur perencanaan dan kepatuhan istirahat di semua perangkat. Fitur ini memungkinkan bisnis untuk membuat jadwal yang sesuai dengan aturan dan mengelola istirahat makan dan kerja, baik yang dibayar maupun tidak. 

Fitur tersebut adalah alat berguna yang mampu menghilangkan kekhawatiran pengusaha tentang kepatuhan terhadap aturan istirahat.

Ini diwujudkannya dengan memanfaatkan kekuatan AI untuk membuat jadwal yang memperhitungkan peraturan rumit tempat kerja dengan mudah.

Dengan fitur ini, pengusaha bisa merasa yakin dalam menjadwalkan beberapa istirahat dalam satu shift tanpa mengorbankan kelancaran operasional.

Ini juga mencegah pencatatan absen masuk terlalu awal atau kembali dari istirahat sebelum waktunya. Bahkan, fitur ini juga menyediakan bukti kepatuhan dan rincian istirahat untuk arsip perusahaan.

Lebih lanjut, fiturnya memastikan bahwa karyawan mendapatkan waktu istirahat yang mereka butuhkan untuk menjaga kinerja optimal.

Hal favorit saya dari fitur ini adalah bahwa ini mendorong karyawan untuk benar-benar meluangkan waktu bagi diri mereka sendiri selama hari kerja. 

Terkadang, memang sangat mudah untuk lupa makan atau beristirahat saat tenggelam dalam pekerjaan. Hal ini tentu dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental.

Kepatuhan istirahat di Deputy membantu mencegah hal tersebut, dan semoga dapat mendorong praktik kerja yang lebih sehat di tempat kerja.

 Memvisualisasikan jadwal istirahat makan dan istirahat kerja karyawan

4. Integrasi Penggajian Deputy 

Data yang ditangkap oleh jam kerja karyawan di Deputy secara otomatis diterjemahkan menjadi timesheet (lembar absensi) yang dapat ditinjau dan diverifikasi dengan penanda lokasi GPS dan pengenalan wajah.

Kemudian, timesheet tersebut bisa disetujui secara individual atau sekaligus.

Timesheet yang akurat dan terverifikasi ini mengurangi tugas administratif dengan menghitung otomatis berbagai tarif upah untuk setiap karyawan, pekerjaan, dan lokasi.

Timesheet juga melakukan perhitungan upah dengan kalkulasi yang mencakup lembur dan penalti. Lalu, ini juga dapat diekspor ke berbagai integrasi penggajian pihak ketiga Deputy hanya dengan satu klik.

Deputy terintegrasi dengan berbagai software penggajian untuk menghemat waktu dan memberikan wawasan lebih mendalam terhadap data jam kerja yang dicatat. 

Beberapa di antaranya termasuk software populer seperti Xero, QuickBooks Online, ADP, MYOB, Access WageEasy, dan lainnya.

Selain software penggajian, Deputy juga terintegrasi dengan POS, HR, penyimpanan, perkiraan penjualan, kesejahteraan finansial, dan software lainnya untuk meningkatkan kegunaan dan fungsionalitasnya secara signifikan. 

Ditambah lagi, integrasinya dengan Zapier juga membuka lebih banyak kemungkinan.

Meskipun saya benar-benar terkesan dengan banyaknya integrasi yang ditawarkan oleh Deputy, perlu ada peningkatan dalam hal kelancaran integrasinya. 

Ekspor ke Xero kadang bisa bermasalah, dan integrasi dengan aplikasi keuangan bisa cukup sulit. Selain itu, tidak banyak pilihan kustomisasi tersedia, sehingga pengguna harus menggunakan yang sudah tersedia.

Layar yang memvisualisasikan integrasi Deputy dengan OnPay

Umpan Balik Positif Pengguna Terpilih:

  • “Deputy terintegrasi dengan Rippling dengan mudah – jam kerja yang disetujui secara otomatis didorong ke penggajian mingguan, (…) aset ini meminimalkan peluang kesalahan manusia.” – Caroline B. (Sumber: G2)
  • “Notifikasi langsung tepat waktu dan akurat – penjadwalan sederhana dan jelas.” – Grant A. (Sumber: G2)
  • “Deputy memungkinkan saya untuk melacak semua karyawan dan dengan mudah melihat jam kerja yang dilakukan pada hari apa dan oleh siapa.” – Austin K. (Sumber: Capterra)
  • “Antarmuka yang bagus, software yang mudah digunakan. Cukup dasar untuk pencatatan waktu, tetapi tampaknya dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan andal.” – Matt L. (Sumber: G2)
  • “Sekarang kami dapat melacak kehadiran semua karyawan dengan benar serta mendistribusikan tugas kepada mereka. – Albert A. (Sumber: Capterra)
  • “Mudah digunakan dan memberikan keamanan untuk setiap anggota staf. Dengan penambahan fasilitas onboarding, Deputy telah menjadi bagian penting dari operasi kami.” – Heather T. (Sumber: Capterra)
  • “Ini menghemat waktu penjadwal perusahaan, membantu kami mengatur permintaan cuti dan penjadwalan, serta membuat lebih mudah untuk mengomunikasikan jadwal kerja kepada karyawan kami.” – Stacy M. (Sumber: Capterra)
  • “Deputy membuat lebih mudah untuk melacak waktu mulai dan selesai karyawan, dan timesheet yang diformat mempercepat proses persiapan gaji. – Leanne F. (Sumber: Capterra)
  • “Saat tiba waktunya untuk penggajian, hanya dibutuhkan dua klik, dan itu diunggah ke sistem penggajian.” – Pengguna Terverifikasi di Konstruksi (Sumber: G2)

Umpan Balik Negatif Pengguna Terpilih:

  • ” aplikasi ini tidak sepenuhnya fungsional. Mungkin butuh sedikit waktu bagi penjadwal otomatis untuk menjalankan fungsinya.” – Grace T. (Sumber: Capterra)
  • “Integrasi dengan aplikasi keuangan lainnya sulit. Tidak memungkinkan untuk disesuaikan.” – Alex B. (Sumber: Capterra)
  • “Penjadwalan karyawan dan pembulatan waktu perlu diperbaiki sedikit.” – Austin K. (Sumber: Capterra)
  • “Aplikasi Android tidak menyediakan sebanyak fitur seperti aplikasi iPhone.” – Glenda M. (Sumber: Capterra)
  • “Saya berharap aplikasi ini terhubung dengan kalender Google saya. Antarmukanya sudah ketinggalan zaman.” – Troy M. (Sumber: Capterra)
  • “Saya tidak suka bagaimana aplikasi ini tidak membiarkan saya mengabaikan pesan kesalahan yang saya terima untuk shift yang disalin dan ditempel dari minggu sebelumnya. Ini akan meninggalkan shift kosong, dan saya harus bolak-balik dari minggu sebelumnya dan memasukkan serta mengabaikan pembatasan secara manual.” – Solange P. (Sumber: G2)
  • “Saya berharap fasilitas penjadwalan lebih mudah digunakan di ponsel atau tablet.” – Heather T. (Sumber: Capterra)
  • “Staf dengan ponsel dan tablet Android tidak dapat mengakses umpan berita. Antarmukanya sudah ketinggalan zaman.” – Karen D. (Sumber: Google Playstore)
  • “Geofencing-nya tidak terlalu baik. Ini adalah alasan utama mengapa kami berhenti menggunakannya.” – Pengguna Terverifikasi di Apparel & Fashion (Sumber: G2)
  • “Terkadang mengimpor ke Xero bisa bermasalah. Layanan pelanggan untuk masalah ini sedikit mengecewakan, jadi diperlukan sedikit penyesuaian.” – Jimi W. (Sumber: Capterra)
  • “Ketika saya mengubah lokasi karyawan, berbagai kesalahan muncul – karyawan tidak dapat clock-in, karyawan melihat kartu jam kerja seluruh organisasi.” – David C. (Sumber: G2)

    Rating Review Deputy dari Situs Review

    (Hingga Desember 2023)

    • Capterra: 4.6/5
    • Play Store: 4.6/5
    • G2: 4.6/5
    • GetApp: 4.6/5
    • PC Magazine: 4.5/5
    • Software Advice: 4.5/5
    • TrustRadius: 8.6/10 

    Apa Pendapat Akhir Saya Tentang Deputy?

    Deputy adalah solusi yang sangat baik untuk bisnis dengan kebutuhan alat admin dan SDM lengkap. Ini bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan memperlancar proses. 

    Dalam penelitian untuk review ini, saya merasa bahwa ini adalah alat efisien yang mampu memberikan hasil yang luar biasa jika digunakan dengan benar.

    Saya pikir ini tercermin dengan tepat dalam review pengguna di beberapa situs yang telah kami tinjau. Skornya tidak kurang dari 4,5 bintang, dan saya percaya penilaian tersebut benar-benar layak.

    Hal yang saya suka dari Deputy adalah alat ini dirancang dengan memikirkan kemajuan. Ini terlihat dalam kecanggihan otomatisasi berbasis AI di fitur penjadwalan dan kepatuhan istirahat.

    Meskipun AI-nya mungkin perlu sedikit waktu untuk “belajar” agar berfungsi secara optimal, ini tetap luar biasa. 

    Fitur pengenalan wajah tanpa sentuh untuk clock-in juga merupakan inisiatif yang baik. Hal ini terutama berlaku di era pascapandemi ini di mana kekhawatiran sanitasi menempati ruang penting dalam kesadaran kita.

    Pengawasan akuntabilitas yang disediakan oleh pelacakan GPS dan pengenalan wajah memastikan bahwa manipulasi jam kerja tidak akan terjadi.

    Akan tetapi, pengawasan akuntabilitasnya tidak terlalu mengganggu seperti software lain yang mendekati manajemen mikro. 

    Deputy memiliki penghormatan terhadap otonomi karyawan yang seimbang dengan misinya untuk menegakkan akuntabilitas di antara para karyawan.

    Fitur hebat lainnya yang bertujuan menjembatani kesenjangan antara pengusaha dan karyawan adalah fitur Shift Pulse™.  

    Fitur ini memungkinkan karyawan memiliki suara, dan bagi manajemen untuk tetap terhubung dengan kenyataan dan kebutuhan tim mereka di lapangan. Apa pun yang membawa harmoni dan hal positif, saya mendukungnya.

    Namun, seperti software lainnya, Deputy memiliki kekurangan. Seperti yang dijanjikan di awal review ini, saya akan sepenuhnya jujur tentang semuanya.

    Pertama-tama, bug dan gangguan teknis benar-benar mengurangi pengalaman yang seharusnya menyenangkan. Kinerja yang lambat juga menjadi masalah, dan saya bisa melihat hal ini berdampak negatif pada staf lapangan secara signifikan.

    Selain itu, pengguna aplikasi seluler, terutama yang menggunakan Android, juga menghadapi kesulitan. Ditambah lagi, masalah GPS yang dihadapi oleh operasi multilokasi dan yang lebih besar dapat menjadi masalah serius bagi bisnis.

    Akan tetapi, fungsi HR yang terbatas itu dapat diatasi dengan meluncurkan fitur-fitur baru seiring berjalannya waktu, dan saya sangat berharap Deputy akan terus mengembangkan produk mereka seiring kemajuan kita. 

    Mungkin mereka juga perlu mempertimbangkan untuk menambahkan lebih banyak bahasa ke antarmuka agar lebih inklusif.

    Meskipun ada batasan ini, saya tetap merekomendasikan Deputy untuk organisasi mana pun yang mencari solusi manajemen SDM. Ini juga cocok bagi bisnis yang mencari penjadwalan shift andal dan fitur lengkap. 

    Saya menantikan untuk melihat kekurangan dan masalah saat ini diatasi dalam beberapa tahun mendatang, dan saya yakin pengguna juga mengharapkannya.